Oleh: sugiarto | 9 Agustus 2010

gumun peterporn..

Sepanjang minggu2 ini kita dibombardir dengan pemberitaan soal video porno yang pelakunya mirip tiga artis papan atas Indonesia,Ariel Peterpan,Luna Maya dan Cut Tari.Mulai dari koran2 lokal kecil,tabloid gosip,koran nasional sekelas Koran Tempo,Media Indonesia hingga Kompas.Majalah2 ternamapun memberitakan hal yang sama.Apalagi acara2 infotainment yang memang isinya selalu gosip soal artis,bahkan stasiun tivi yang konsern di bidang “real jurnalisme”sekelas Metro TV dan TV ONEpun mengupas hal yang sama.Bahkan berita ini sempat menjadi trending topic selama dua hari berturut2 di tweeter.Hal yang sama pernah terjadi waktu kematian mbah Surip.Tapi itupun cuma sehari.Sungguh luar biasa.Karena topic ini bisa mengungguli peluncuran iPhone4 yang sedang ditunggu2 pecinta gadget di seluruh dunia.
Bola panas video peterporn ini sekarang mulai menjalar ke mana2.Mulai dari Mabes Polri yang memang berkewajiban untuk mengusut kasus ini,ahli2 telematika yang sibuk memberikan pendapat,Pengacara yang sibuk berdalih artis2 ini sebagai korban,hingga pembicaraan di dunia maya macam facebook,tweeter,milis2 ramai membicarakan hal yang sama.Bahkan obrolan kecil di warung kopi,pangkalan taksi,terminal sampai obrolan ibu2 di depan tukang sayur yang tiap hari lewat di depan rumah.Topik mereka seragam.Peterporn!!
Ada apa dibalik semua ini? Berbagai asumsipun muncul.Tentu sesuai persepsi masing2.Ada yang mengatakan,ini merupakan pengalihan issue yang sedang hangat hari2 ini.Tentang Susno Duaji.Tentang kasus bail out Century.Ada juga yang berpendapat ini alasan bisnis.Seperti diketahui,bulan depan Ariel akan meluncurkan album baru.Character assassination!!Pembunuhan karakter.Ada pihak2 yang tidak ingin Ariel sukses dengan album barunya.Dan asumsi2 yang lain.
Satu hal yang pasti menurut saya adalah bahwa perkembangan teknologi,terutama internet tidak mungkin bisa dibendung.Internet telah mampu melintasi batas2 geografi,sosial dan budaya di seantero jagad raya.Kita tidak mungkin membendung apalagi mengatur ini itu.Yang bisa kita lakukan mungkin hanya menekan sekecil mungkin efek negatif yang ditimbulkannya.Lagi pula,dunia maya sebetulnya memiliki mekanisme sendiri dalam hal menekan efek buruk ini.Misalnya,di browser IE itu ada parental kontrolnya.Demikian pula di situs2 jejaring sosial,ada opsi tandai/flag..beri bendera yang artinya postingan itu mengandung unsur2 yang tidak layak posting.Seperti konten pornografi,kekerasan,SARA,dan sebagainya.Jadi kalo ternyata kita lebih memilih untuk diam saja dan tidak melaporkan sesuatu yang di luar kepantasan ya jangan teriak2 bahwa yang memposting tidak bermoral dan berlaku bejad,dong….
Bicara soal moral,banyak pihak yang bahkan tidak berkompeten di bidangnya ramai2 menghujat pelaku video porno ini.Bahwa mereka melakukan hubungan suami istri tanpa ikatan,bahkan yang satunya lagi dengan wanita bersuami,direkam pula dan menyebar ke mana2 lagi.Sungguh keterlaluan,kata mereka.Sampai di sini saya agak menarik nafas lebih dalam.Begitu mudah kita menjudge sesuatu.Apakah sudah bisa dipastikan itu mereka pelakunya,sedang polisi masih bekerja untuk mengungkapnya.Itu yang pertama.Yang kedua,apakah sudah bisa dipastikan pula kita layak untuk menghakimi mereka?Semua manusia pasti pernah melakukan kesalahan.Melakukan hal2 bodoh.Bagaimana kalau hal itu menimpa adik kita,sodara kita,ponakan kita dan diblow up seluruh media nasional seperti itu?Sanksi sosial yang mereka terima sudah cukup berat,bahkan seandainya memang benar pelakunya mereka.Sudahlah…tanpa kita hakimi ramai2pun mereka sudah menjadi terpidana.Mereka sudah hampir kehilangan semuanya.Karier,nama baik,bahkan penerimaan masyarakat atas keberadaan mereka.Dan kita tidak perlu lagi merenggut hak2 mereka sebagai manusia.Yaitu perlakuan sebagaimana layaknya manusia.Ini murni hanya pendapat saya pribadi.Kalo ada yang punya pendapat lain,tentu sah2 saja.Salam hangat dari Cikarang.(17 june 2010).ariel luna


Tanggapan

  1. dan saya rasa sanksi sosial yang diterimanya juga dahsyat banget lho,mas…setimpallah…kalo soal hukuman di akherat biar yang bersangkutan sendiri dan Allah yang tau..
    tetapi postingan ini tentu saja tidak dimaksudkan untuk mentolelir apalagi membenarkan perzinahan,loh…salam kenal ya,mas nur..tengkyu dah mampir..

  2. kasus “zina”nya jarnag yg berani mengangkat, sebetulnya itu adalah kemrosotan moral yg tak terperikan. sangat sayang sekali


Tinggalkan komentar

Kategori